Tampilkan postingan dengan label Mr. Justice Raffles. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mr. Justice Raffles. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Juni 2013

[Review] Mr. Justice Raffles: Pencuri Legendaris dari Inggris



Judul buku: Mr. Justice Raffles

Penulis: E.W. Hornung
Penerjemah: Melody Violine

Penerbit: Visimedia

Cetakan: Pertama, Maret 2013

Tebal: x + 422 halaman

ISBN: 979-065-173-2

Orang kaya ternyata miskin, Orang jujur ternyata licik, Kita semua berpotensi melakukan apa saja – A.J. Raffles 


Sinopsis 



Imajinasi dan pandangan Raffles ke depan jelas cenderung mendahului perkataannya, bahkan ide-idenya akan mengkristal saat tuturnya mengalir, menjadi cukup gamblang bagi pendengarnya. – Bunny Manders –

Siapakah yang menduga bintang kriket itu ternyata pencuri? A.J. Raffles, pemain kriket pada siang hari dan pencuri amatir pada malam hari. Kali ini pencuri tampan ini bertekad mencuri demi membantu orang lain. Raffles tidak pernah menduga permainan kecil ini akan berujung menjadi pertarungan hidup-mati antara dirinya dan rentenir paling kejam di Inggris.

Dibantu adik kelasnya yang setia, Bunny Manders, Raffles harus selalu selangkah di depan lawannya agar tidak terjerumus ke dalam berbagai perangkap yang telah disiapkan. Sanggupkah Raffles dan Bunny menaklukkan Dan Levy, si lintah darat itu?

Review

Membaca novel ini teringat penjahat legendaris sekaligus pahlawan rakyat, Ned Kelly. Dulu pernah mendapat tugas baca novelnya pada mata kuliah Sejarah Pacifik. Novel yang berjudul Mr. Justice Raffles: Pencuri Legendaris dari Inggris menceritakan seorang pemain kriket sekaligus pencuri, yang bernama Raffles. Kisah ini diceritakan dari sudut pandang sahabat Raffles yang telah ikut berpetualang bersamanya, sahabatnya itu bernama Bunny Manders.

Tentu saja alasan Raffles mencuri hanya demi membantu orang lain. Tak disangka, dalam permainan kecil yang dilakukan Raffles telah menyeretnya dalam pertarungan hidup-mati antara dirinya dan rentenir paling kejam di Inggris, Dan Levy. Rentenir yang sangat kejam, pencari mangsa bangsawan yang terlilit hutang dan melipatgandakan uang yang dipinjamkannya.

Membaca novel ini terasa seperti masuk pada akhir abad ke- 19 dengan latar belakang London. Penerjemah mampu menjembatani pembaca memahami situasi pada masa itu. Terlihat detail dalam menemukan istilah-istilah yang terasa asing di dengar saat ini, misalnya mesin tik pada masa itu berbentuk seperti setengah topi atau Raffles menjuluki musuhnya sebagai Mr. Shylock.  Juga aksen bicara khas tokoh Dan Levy tanpa huruf “h” pun tak luput dari perhatian penerjemah. Meskipun demikian masih ada beberapa kesalahan teknis di dalamnya, saya menemukan typo pada halaman 125 (Carlsband, seharusnya Carlsbad), halaman 135 (mencengkamku, seharusnya mencengkramku), halaman 262 (sudahau siapkan, seharusnya sudah kau siapkan).

Semakin penasaran siapa sebenarnya yang membunuh si rentenir Dan Levy? Membaca novel ini selalu ingin membacanya sampai akhir cerita, membongkar teka-teki yang terjadi. Terakhir saya beri 4 dari 5 bintang. Novel ini recommended buat yang menyukai cerita berlatar sejarah, mystery atau kasus kriminal.